AmaliahKeislaman

Zikir Bukan Sekedar Ibadah Biasa, Ia Bisa Memberi Manfaat Pada Tubuh

ZIKIR BUKAN SEKEDAR IBADAH NAMUN DAPAT MERESAP KE SEL SEL TUBUH DAN MENGHASILKAN BIOMOLEKUL-KUANTA2-ATOM ATOM-MENJADI BIOENERGI-INERTPOTENSIAL-BIOELECTRICMAGNETIC.

Cahaya adalah gelombang elektromagnet yang tidak memerlukan medium untuk merambat. Kecepatan cahaya adalah sekitar 299.792 km per detik. Cahaya adalah energi dahsyat bagi manusia. Dengan energi itu, manusia mampu mencapai tingkat kemuliaan, kebahagiaan, kesejahteraan dan kemakmuran hidup yang tinggi. Dengan energi ini, manusia bisa mengingat masa yang lalu, melihat masa kini, dan memprediksi dan merencanakan masa yang akan datang pula. Dengan fenomena yang digambarkan diatas maka wujud bendanya pun tidak tampak wujud aslinya dan bioenergi fisikanya pun dikeluarkan semakin besar dan tidak tampak pula oleh mata kepala kita.

Seiring dengan pezikir yang melafazhkan zikir ismu zat Allah, Allah dari mulai perlahan / lambat dan seterusnya cepat, sangat cepat dan jumlahnya pun sangat banyak dan berulang-ulang, sehingga standard minimalnya tujuh puluh ribu kali dengan duduk minimalnya 3 jam bertahap sehari semalam maka yang dilafazhkan pezikir memiliki kekuatan yang sangat dahsyat.

Seperti yang tercantum dalam firman Alloh dalam QS. Thaha ayat 14 : “Sesungguhnya Aku ini adalah Alloh, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk zikir kepada-Ku” selanjutnya juga dinyatakan dalam firman Alloh dalam surat Ali Imran ayat 41, yang artinya “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari”.

Dan surat Al-Muzzammil ayat 8 yang artinya “Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan”, serta surat Al – A’raaf ayat 205 yang artinya “Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang lalai”.

Seterusnya salah satu Hadis Riwayat Ahmad dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Sollollohu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Alloh berfirman, “Berdzikirlah kepada-Ku sejenak setelah ashar dan shubuh, niscaya Aku akan mencukupi kalian diantara keduanya.”

Oleh karena zikir itu sendiri adalah sebuah bioenergi, dan bernilai kuantum maka disebutkan bahwa peristiwa pezikir tersebut telah melaksanakan loncatan pemercepat (accelarator) yang disebut fisika kuantum bioenergi.

Dari peristiwa demikian (zikirulloh Alloh..Alloh) maka fisika kuantum bioenergi adalah suatu daya intensitas yang terus menerus ada dan kontinyu seterusnya terus mengalir menyusupi sampai kedalam mikro dan nano struktur anatomis dan memiliki dampak fisiologis tubuh yang dilalui dalam proses berzikir Alloh…Alloh.

Selanjutnya dapat segera memancarkan dan menghubung kan energinya ke semua arah sel-sel tubuh serta seluruh aspek diluar tubuh pezikir yang dilaluinya (environment sekitarnya).

Sebagai gambaran skematik umum dalam analogi proses zikir yang dilakukan pezikir adalah

Benda termasuk kalimah zikir Alloh tersusun atas ===> Biomolekul kemudian tersusun atas ===> Atom-Atom dan seterusnya tersusun atas ===> Partikel-partikel penyusun yang terdiri atas ===> quanta-quanta yang memiliki ===> Bioenergi dan terakhir memiliki potensi awal (inert potential)===> Gelombang

Bioelektromagnetik

Dari deskripsi diatas maka diketahuilah bahwasanya semua yang tampak (kalimah Alloh) berasal dari sesuatu yang tidak tampak (fenomena nur ilahiyah= nur alan nur). Dan semua yang bisa dilihat berasal dari sesuatu yang tidak bisa dilihat juga.

Sayyid Qutub, Al-Qusyairi, Ibnu Adil maka diperolehlah kompilasinya batasannya mengatakan bahwa Bashirah adalah cahaya Ilahi yang menjadi kekuatan atau energi inti manusia. Cahaya atau energi inilah yang membangkitkan semua sel-sel tubuh. Bashirah bisa dikatakan juga ”Mata Batin.” Dengan bashirah itu manusia mampu mengantarkan dirinya meraih apa yang menjadi tujuannya, baik tujuan dunia maupun tujuan akhirat. Dengan bashirah itu manusia mampu mengakses apa saja yang diinginkan. Dengan bashirah itu, manusia mampu menembus batas, ruang dan waktu. Dengan bashirah, Insya Alloh akan bisa meraih apa saja yang diinginkan. Dengan bashirah, juga bisa memberdayakan indra keenam kita.

Dari penjelasan diatas maka diharapkan pezikir akan segera merasakan hasilnya. Sesuai dengan firman Alloh dalam QS. Yusuf (12: 108): “Inilah jalanku! Aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kepada Alloh dengan memberdayakan bashirah. Maha Suci Alloh, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik” .

Selanjutnya juga terdapat dalam QS. Shad (28: 45) :”Dan ingatlah hamba-hamba Kami, yaitu Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub! Mereka adalah orang-orang yang mempunyai karya-karya yang besar dan bashirah yang menakjubkan”. dan QS. Al-A’raf (7: 203): Ini adalah bashirah dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman serta QS. Al-Jasiyah (45: 20): Ini adalah bashirah bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.

Begitu pula menurut para ulama seperti lbnu Ajibah mengatakan : “Jika cahaya bashirah memancar, maka tidak ada Jalan yang tidak bisa ditembus” dan menurut Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib : “Zikir mempertajam bashirah. Zikir adalah energi untuk mengakses semua rahasia “.

Jika bashirah telah terbuka dan pezikir bisa menyelaraskan diri dengan energi semesta alam, serta larut dalam nama Alloh. Maka tidak ada yang mustahil bagi pezikir. Alloh akan mengiyakan apa yang pezikir yakini dalam mewujudkan untuknya. Dalam hadits qudsi, Alloh berfirman yang artinya : “Aku selalu berada dalam keyakinan hamba-Ku. Aku selalu bersamanya saat dia mengingati-Ku. Jika dia mengingati-Ku dalam dirinya, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika dia mengingati-Ku di keramaian, Aku akan mengingatinya di tengah keramaian yang lebih baik darinya. Jika dia bergerak mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan bergerak mendekatinya satu hasta. Jika dia mendekati-Ku satu hasta, Aku akan bergerak mendekatinya sepanjang tangan. Jika dia mendekat kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan mendekat kepadanya dengan berlari.” (Hadist Riwayat Muslim).

Apa yang ingin pezikir capai dan apa ingin diraihnya dari Alloh tergantung keyakinan pezikir. Kalau kita yakin dan mampu memvisualisasikan dengan gamblang, maka keyakinan itu langsung menjadi kenyataan yang ada pada diri kita.

Kalau kita yakin dan memvisualisasikan adanya kekuatan yang mengusir penyakit dari dalam diri kita, penyakit itu benar-benar keluar dari dalam diri kita. Kalau kita yakin dan memvisualisasikan sebuah kekuatan dari nama Alloh, maka Alloh masuk kedalam diri kita. Kekuatan Alloh itu ada di dalam diri kita dan akan menjadi bioenergi metafisika kuantum yang sangat luar biasa dahsyatnya.Kita sebut dengan pendekatan metafisika kuantum karena akan mengarah kepada pengenalan kepada Alloh dan Rasulnya (Makrifatulloh dan makrifaturrasul).

Menurut ahli Tasawuf, Ibnu Athaillah As-Sakandari, zikir yaitu upaya membebaskan diri dari lalai dan lupa dengan merasakan kehadiran Alloh, sambil terus mengulang-ulang dengan nama Alloh dengan bersuara maupun hanya dalam hati secara samar atau tersembunyi (khofi).

Pelaksanaan zikir khusus adalah jika pelaksanaannya sudah menggunakan pikiran bawah sadar (under consciousness) yakni dengan mengingat secara fokus untuk bervisualisasi, maka ia disebut “zikir khusus”.

Bahkan, kata apapun yang kita ucapkan sesungguhnya juga bisa juga menjadi berenergi (bioenergi).

Salam Ngupi
(Ki Kelana Wakil Ketua LDNU PCNU Kota Depok)

Artikel yang berkaitan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close