DaerahLembaga & OtonomNasionalWarta

PWNU Jawa Barat Minta Tunda Muktamar Ke-34 NU

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Jawa Barat sepakat untuk meminta PBNU agar menunda muktamar ke-34 yang sedianya digelar akhir tahun ini. Pasalnya, Krisis kesehatan masih belum reda. 

Menurut Asep S. Abdillah, Sekretaris PWNU Jawa Barat PWNU dan PCNU di Jawa Barat telah menyampaikan surat tersebut pada 15 Juli 2020.

“PWNU sendiri sudah mengusulkan 15 Juli 2020 melalui kirim surat resmi tentang usulan penundaan waktu pelaksanaan muktamar ke-34,” katanya di kantor PWNU Jawa Barat, Jalan Terusan Galunggung, No 9, Kota Bandung, Senin, 21 September 2020.

Menurut nya PWNU dan PCNU Jabar berpandangan muktamar harus dilaksanakan sampai pandemi covid-19 benar-benar tidak ada.

“Bahwa muktamar menjadi forum silaturahim keluarga besar NU. Jadi, harus melibatkan sebanyak mungkin Nahdliyin dan elemen lain,” katanya.  

Asep menambahkan, sikap PWNU dan PCNU Jabar itu karena pada awal pandemi sempat ada wacana muktamar hanya digelar terbatas, yakni hanya perwakilan PWNU dan PCNU yang hadir tanpa melibatkan Nahdliyin. Oleh karena itu, PBNU meminta pandangan seluruh PWNU dan PCNU. 

“PWNU mengusulkan muktamar jangan seperti itu, tapi melibatkan banyak orang dan berbagai komponen anak bangsa,” tambahnya lagi. 

Jadi, sambungnya, jika pada Konbes NU yang akan digelar secara daring besok (Rabu, 23/9). membahas tentang penundaan muktamar, PWNU dan PCNU se-Jabar sudah mengusulkannya. 
Sebagaimana diketahui, Ketua Konbes NU 2020 Juri Ardiantoro menyatakan, Konbes kali ini hanya memiliki agenda tunggal, yakni membahas dan penundaan Muktamar yang sedianya Oktober 2020.

Menurut Juri, Konbes tahun digelar secara virtual melalui Zoom yang akan dibuka Wkail Presiden RI KH KH Ma’ruf Amin. Ia yang merupakan Mustasyar PBNU akan memberikan arahan.    

Sementara peserta Konbes NU tahun 2020 antara lain jajaran mustasyar, a’wan, syuriyah, tanfidziyah dan kiai sepuh NU serta para perwakilan PWNU baik syuriyah maupun tanfidziyah. Juga pengurus badan otonom dan lembaga-lembaga di bawah naungan Nahdlatul Ulama. 

Sumber NUJabarOnline
Pewarta: Abdullah Alawi

Artikel yang berkaitan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close