
Selasa, (6/12), Lembaga Konsultasi Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (LKP3A) Fatayat Kabupaten Bogor mengadakan Diskusi Virtual bertajuk tema “Strategi Marketing UMKM Melalui Platform Digital”.
Pengetahuan masyarakat modern di era sekarang tentang pemanfaatan platform digital dalam dunia kewirausahaan, dan UMKM khususnya peningkatan promosi produk dengan memanfaatkan ranah media sosial sebagai ajang promosi.
Pada kesempatan Diskusi Virtual melalui Live Instagram tersebut hadir selaku narasumber, Kang Fathah selaku Pemerhati Digital,
“bahwa ada beberapa tahapan strategi marketing bagi pelaku UMKM agar dapat beradaptasi di era digital seperti saat ini di antaranya ; (1) Brand Awareness (kesadaran merek), dalam hal ini menjadi point penting untuk menciptakan pengenalan merek produk tertentu dari pelaku suatu usaha, yang nantinya konsumen menjadi lebih mudah mengenali dan mengingat merek dari sebuah produk, seperti logo, gambar, warna, jargon (tagline). (2) Menentukan Segmentasi Pasar. Yakni target pendistribusian produk yang merupakan tujuan utama bagi semua pelaku usaha untuk mengetahui permintaan (demand) calon konsumen (pasar), target ini ditentukan berdasarkan spesifikasi dari produk, seperti ; Segmentasi Demografis (usia), Segmentasi Geografis (wilayah), Segmentasi Psikografis (prilaku konsumen). (3) Menciptakan Produk Unggulan. Sebagai pelaku usaha UMKM di tengah gelombang deras persaingan produk tentu harus memiliki kiat-kiat dan lebih berani berinovasi demi menciptakan daya jual produk terhadap konsumen, seperti; harga yang terjangkau, kualitas produk bermutu tinggi, produk ramah lingkungan, jasa pelayanan yang baik, atau memberikan hadiah (gift away) kepada konsumen. Kemudian, membangun citra produk melalui aplikasi platform digital sebagai media publikasi produk, Facebook, Instagram, TikTok, serta berkolaborasi dengan marketplace.
Terkait dengan pengembangan tersebut, Risma Amelia mengutarakan,
“saat ini banyak perempuan yang berwirausaha dan mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), baik di sektor kuliner, fashion, maupun kerajinan (home made). Kami berharap dengan di gelarnya secara berkala Diskusi Online seperti ini akan memengaruhi dan mungkin meningkatkan minat para anggota Fatayat yang sedang berwirausaha agar dapat lebih giat dalam mengembangkan produk-produknya, serta memiliki peran dalam meningkatkan daya saing perekonomian secara mikro di era kemudahan digital” pukas, Sekretaris LKP3A, Fatayat Kabupaten Bogor.
Lanjutnya, “target pasar menjadi ujung tombak dalam sebuah pemasaran produk dari UMKM, karena hampir semua transaksi jual-beli produk dilakukan melalui online. Ketika pasarnya baik, maka peluang untuk sukses akan semakin besar, pun sebaliknya” tegas Founder Pemerhati Digital, yang juga berstatus sebagai mahasiswa aktif di ITB Vinus Bogor.
“Saya mengapresiasi dengan terselenggaranya acara diskusi virtual ini, saya berharap perempuan-perempuan di Fatayat dapat berdikari, sesuai dengan misi yang diemban dan disuarakan R.A. Kartini” tutur, Teh Niar Ketua Fatayat, Kabupaten Bogor.
Kegiatan Diskusi Virtual diikuti oleh 30 peserta online dari berbagai PAC dan peserta umum lainnya. Acara yang berlangsung selama satu jam itu menjadi upaya solutif dan sebagai bentuk partisipasi aktif Fatayat Kabupaten Bogor terhadap pemberdayaan dan penguatan ekonomi terutama di segmentasi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). (6/12)
(Abdul Majid Ramdhani).