OpiniTokoh

METAMORFOSIS “OEMAR BAKRI” DI MASA PANDEMI COVID-19 (Pergeseran Paradigma Pembelajaran)

Pandemi Covid-19 dan Implikasi Pembelajaran

Sejak Covid-19 mulai mewabah di Indonesia, jumlah kasus orang terinfeksi (positif Covid-19) setiap harinya meningkat dalam tiga bulan terakhir (Oktober-Desember 2020). Memasuki tahun 2021, jumlah korban terkonfirmasi Covid-19 masih di angka ribuan, delapan ribuan perhari.

Melihat data tersebut Virus Covid-19 tidak boleh dianggap sepele oleh siapapun, terutama dalam dunia pendidikan dan lembaga sekolah.

Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau pembelajaran secara online dalam kegiatan belajar-mengajar. Sebagai konsekuensinya, para pengajar harus berfikir keras mempersiapkan segala hal terkait PJJ. Mengingat PJJ merupakan “kebiasaan baru” dalam praktik pembelajaran. Kegiatan PJJ bahkan masih harus dilanjutkan pada semester depan.

Pertanyaanya, apakah praktik PJJ “kelas virtual” terlaksana cukup efektif dan mencapai target (hasil) minimum pembelajaran?. Apa masalah dan tantangan penting bagi pengajar (guru) dalam proses dan pelaksanaan pembelajaran kelas online tersebut?.

Tidak hanya itu, Bagaimana pula strategi penerapan pembelajaran pedagogik dan sistem pengelolaan “kondisi dan ruangan” yang cocok di sebuah “kelas virtual”, dalam rangka menjaga kualitas pendidikan dan partisipasi aktif siswa atau peserta didik dalam kegiatan belajar-mengajar? Dan bagaimana “tradisi baru” pembelajaran ini berpengaruh terhadap eksistensi dan profesionalisme guru, dan sebaliknya?

Bagaiamana jawaban dari pertanyaan di atas, nantikan ulasan saya pada tulisan berjudul “Guru dan Kelas Virtual : Kompleksitas dan Tantangan Pembelajaran Online”

Penulis: FARIHA SHIYAMA, S.Si
• Mahasiswi Program Magister Pendidikan Biologi Universitas Negeri Jakarta
• Pengurus Fatayat NU Tanah Baru Beji Kota Depok

Artikel yang berkaitan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cek Juga

Close
Back to top button
Close