AL Quran

Meraih Hidup Mulia Bersama Al-Qur’an

Oleh : Zaimul Haq, M.Ag.

Anggota JQH NU Depok

​Di zaman modern seperti sekarang ini, kesuksesan seseorang lebih banyak diukur oleh faktor materi, maka tidak ada jalan lain untuk meraihnya selain dengan bekerja keras sekuat tenaga, banting tulang peras keringat siang dan malam hingga mengorbankan kesehatan. Namun setelah semua kekayaan materi ia raih, justru sebaliknya kemiskinan ruhani yang didapatkan.

​Gambaran di atas banyak menimpa masyarakat di sekitar kita, atau bahkan bisa menimpa diri kita dan keluarga sendiri. Inilah cerminan dangkalnya orientasi kebahagiaan dalam hidup sebagian orang, serta akibat buruk yang akan muncul setelahnya.

Renungilah bagaimana seorang “Qorun” yang diceritakan dalam Al-Qur’an berikut gelimang harta yang mewarnai kehidupannya, akhirnya Allah swt. menenggelamkan semuanya ke dalam tanah, sebab semua orientasi duniawi tanpa dibarengi dengan orintasi ukhrawi (akhirat) hanya akan menghasilkan kesengsaraan tidak berkesudahan.

​Maka salah satu cara terbaik untuk meriah kesuksesan dan kemuliaan hidup di dunia dan ini diajarkan langsung oleh Allah SWT adalah dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai panduan hidup seorang muslim.

Interaksi yang intens dan berkesinambungan antara seorang muslim dengan kitab sucinya, akan melahirkan banyak manfaat dan keberuntungan dalam hidupnya. Keberuntungan demi keberuntungan yang akan diraihnya adalah sebagai bukti jaminan keberkahan Al-Qur’an yang diberikan langsung oleh Allah kepada siapa saja yang ikhlas menjadikannya sebagai panutan hidup.

​Renungkanlah sejarah masa lampau, bagaimana saat Al-Qur’an turun dari Allah SWT. kepada malaikat Jibril as., yang dengan sebab tersebut menjadikan Jibril as. sebagai malaikat paling termulia dibanding malaikat-malaikat lainnya.

Bagaimana juga saat Al-Qur’an turun pertama kali di malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan, karena peristiwa tersebutlah yang menjadikan Allah memuliakan serta mengagungkannya melebihi malam dan bulan selainnya.

Perhatikan juga bagaimana saat Al-Qur’an turun kepada Nabi Muhammad saw, maka dengan sebab Al-Qur’an, Allah swt. tinggikan derajat nabi Muhammad setinggi-tingginya, mengalahkan derajat nabi-nabi yang lain.

Bahkan dengan sangat jelas sekali dalam surah Âlî-Imrân ayat ke 110, Allah swt. menjadikan umat Rasulullah saw. sebagai sebaik-baik umat, itu juga karena sebab Al-Qur’an turun kepada umat Islam, buka kepada umat nabi-nabinya yang lain.

​Oleh karenanya, jika kita ingin menjadi seorang muslim terbaik, maka teruslah berinteraksi dengan Al-Qur’an setiap saat, baik dengan membaca, mendengarkan bacaan, menghafal, memahami isinya, hingga mengajarkannya kepada orang lain. Hal tersebut telah digaransikan oleh Rasulullah saw. melalui sabdanya, “sebaik-baik kalian (umat Islam) adalah yang belajar Al-Qur’an serta mengajarkannya. H.R. Imam Bukhari.

Salah satu bentuk kemuliaan lain sebagaimana yang riwayatkan dalam hadis riwayat Imam Muslim, bahwa seseorang yang terus melanggengkan bacaan Al-Qur’annya, maka kelak di hari kiamat ia akan datang untuk memberi syafaat bagi setiap orang yang membacanya.

​Sebab dengan Al-Qur’an, kita bisa mengetahui mana yang haq dan mana yang batil, mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan Al-Qur’an,  manusia diingatkan akan arti kehidupan, dari mana ia berasal, untuk apa ia diciptakan, dan kemana ia akan pergi?. Dengan Al-Qur’an pula kita bisa mengetahui hal yang tadinya tidak diketahui, yaitu perkara gaib seperti pengetahuan kita tentang Allah SWT, para malaikat, nabi-nabi, alam kubur, surga, neraka dan sebagainya.

​Maka sebagai seorang muslim yang diberi amanah terbesar berupa Al-Qur’an, wajib bagi kita untuk mensyukurinya dengan cara mensosialisasikan amanah tersebut kepada masyarakat luas, baik muslim maupun non muslim dengan cara, Pertama, berusaha bagaimana agar manusia tertarik kepada Al-Qur’an. Berikan citra kebaikan dan kemuliaan Al-Qur’an.

Buktikan bahwa ia turun bukan untuk menyusahkan manusia melainkan justru untuk kebaikan mereka. Al-Qur’an datang untuk memberikan pencerahan dan bimbingan kepada manusia ke jalan kehidupan yang lebih baik serta kebahagiaan di dunia sampai akhirat.

​Kedua, mengajak masyarakat untuk mencintai Al-Qur’an sepenuh hati dengan mengemukakan contoh ajaran Al-Qur’an yang mulia, sejuk, damai, ramah, dan berkesan di hati. Ketiga, mengajak masyarakat untuk berinteraksi dengan Al-Qur’an, di mulai dari membacanya dengan bacaan yang baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Bacaan yang bagus, tartil, serta ikhlas akan dapat mempengaruhi hati pendengarnya walaupun tidak memahami artinya.

​Maka sebagai kesimpulan, seseorang akan menjadi mulia lagi terhormat manakala Al-Qur’an telah mendarah daging dalam setiap gerak dan laku kehidupannya.

Mereka yang diberi anugerah oleh Allah SWT. berupa kepekaan hati karena ketakwaan dan amal salehnya, akan mampu menguak tirai makna yang sangat menakjubkan. Makna yang begitu kaya dari setiap jengkal redaksi Al-Qur’an ketika arti itu tersibak satu per satu, hati akan luruh, sehingga mereka merasa sangat kerdil dihadapan Sang Pencipta. Kenikmatan rohani yang sedemikian besar tidak akan bisa kita bayangkan, sebab itulah hikmah yang diberikan oleh Allah SWT. terkhusus kepada mereka yang dikehendaki-Nya. Semoga kita semua menjadi termuliakan di dunia hingga akhirat dengan sebab kedekatan dan kecintaan kita terhadap kitab sucinya. Aamiin

Editor: Hakeem Hasan

Artikel yang berkaitan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close