Opini

Mengisi Waktu Luang? Apa yang Harus Dilakukan

Waktu yang berlalu tanpa ada kegiatan yang pasti sama halnya dengan mobil yang didorong kemudian berjalan sendiri di sebuah jalan menurun. Jadilah mobil itu menabrak ke sana kemari tanpa arah dan tujuan.

Jika pada suatu saat kita mengalami kekosongan dalam hidup, bersiap-siaplah untuk menyambut datangnya kesedihan, kesusahan, dan ketakutan. Sesungguhnya kekosongan yang kita alami ini akan membuka semua arsip masa lalu, masa kini dan masa depan dari panggung kehidupan. Sehingga kita dihadapkan pada suatu keadaan yang sulit dan rumit.

Maka isilah kekosongan yang mematikan ini dengan melakukan kegiatan yang positif, produktif, dan bermanfaat. Kekosongan itu tak ubahnya seperti pencopet yang sedang menunggu korbannya. Begitu kita mengalami kekosongan, saat itu juga kita akan diserang gempuran ilusi dari angan-angan, dan pada saat itulah hilang seluruh bagian dari hidup kita.

Para tabib selalu berkata “Jangan pernah melamun. Tetaplah ada yang diingat. Karena begitu Anda melamun, jin-jin iseng akan mengambil kesadaranmu.”

Oleh karenanya bangkitlah mulai dari sekarang untuk melakukan kegiatan positif dan produktif. Seperti shalat sunnah, bertasbih, menelaah, membaca, menulis, atau melakukan hal yang berguna bagi orang lain. Dengan ini dapat dipastikan 50% kebahagiaan akan kita peroleh. Apa yang harus dilakukan? Membaca buku adalah salah satu jawabannya.

Abu Ubaidah berkata, bahwa Al Muhallab pernah mengatakan kepada anak-anaknya dalam wasiatnya, “Wahai anak-anakku, janganlah kalian berada di pasar-pasar kecuali membawa buku untuk dibaca.”

Al Hassan Al Lu’lu berkata, “Aku telah menjalani masa 40 tahun tidak pernah tidur siang, tidak banyak tidur malam hari dan tidak pula bersandar melainkan selalu bersama buku yang kuletakkan di dadaku.”

Ibnu Hazm menambahkan, “Jika kantuk menyerangku padahal belum waktunya tidur, dan yang lebih buruk adalah tidur melebihi kebutuhan, aku pun mengambil buku di antara buku-buku yang berisikan tentang hikmah. Maka kurasakan diriku tergugah oleh faedah yang tergantung di dalamnya, dan kurasakan kesenangan menguasai diriku manakala menemukan sebagian keperluanku di dalamnya. Hal yang menyelimuti kalbuku karena gembira dan bangga mendapatkan keterangan yang menjelaskan, kurasakan lebih menggugah diriku daripada ringkikan keledai dan lebih mengejutkan diriku daripada suara runtuhnya bangunan.”

Selanjutnya Ibnu Hazm mengatakan, “Jika ada sebuah buku yang kunilai baik dan baru serta dapat kuharapkan darinya faedah yang belum pernah kujumpainya dalam buku itu. Anda akan melihat diriku dari waktu ke waktu yang lain membuka lembaran buku untuk memeriksa tinggal berapa halaman lagi yang tersisa karena khawatir habis dan materi yang dibahas belum tuntas. Jika ternyata  buku yang kubaca tebal dan banyak halamannya, barulah aku merasa bahagia dan puas.”

At Ta’abi menyebutkan sebuah karya orang terdahulu, lalu dia memberikan komentarnya setelah membacanya, “Kalau bukan karena ketebalannya dan jumlahnya yang begitu banyak, tentulah aku sudah menyalinnya.”

Allah berfirman, “ Ini adalah sebuah Kitab yang diturunkan (Allah) kepadamu (Muhammad). Karenanya, janganlah ada keraguan dalam hatimu terhadapnya dan supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (agar mereka mau beriman).“ (Q.S. Al A’raf : 2).

Membiarkan waktu berlalu begitu saja tanpa ada hikmah dan faedah di dalamnya adalah suatu keadaan yang akan mengantarkan kita pada kebinasaan.

Membaca adalah salah satu jalan positif dan produktif yang juga dilakukan oleh para ulama terdahulu. Kegiatan positif dan produktif bukan hanya membaca saja, seperti yang telah disampaikan di atas bahwa ada banyak aktivitas yang dapat kita lakukan untuk menjauhkan diri kita dari kesia-siaan dan kebinasaan.

Oleh karena itu sudah sepatutnya kita sebagai hamba Allah untuk menanamkan tekad kuat dalam diri kita. Sehingga selalu melakukan hal-hal baik, positif, produktif, serta bermanfaat juga berguna bagi orang lain. dan menjauhkan diri kita dari keburukan, kehinaan, kesia-siaan, dan kebinasaan.

Wallahu A’lam

Sumber: Lirboyo.net

Penulis: M. Fu’ad Hasyim

Artikel yang berkaitan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close