Lembaga & OtonomNasionalTokoh

Mengenang Riyanto, Sang Pahlawan Kemanusiaan dari Mojokerto

Tepat 20 tahun yang lalu, Riyanto menuntaskan amanah serta melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai agen kemanusiaan dan perdamaian di muka bumi ini.

Riyanto merupakan salah satu anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Satuan Koordinasi Cabang Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur yang ditugaskan menjaga Gereja Eben Haezer pada malam Misa Natal 20 tahun silam.

Pada malam itu, tepatnya 24 Desember 2000. Ia berjuang dan berkorban untuk menyelamatkan nyawa banyak orang.

Riyanto muda yang saat itu berusia 25 tahun telah membuktikan bahwa kualitas diri seseorang tidak bisa dilihat dari usia, juga tidak dapat dilihat dari ilmu dan pengetahuannya saja, karena tekad serta kepedulian terhadap sesama manusia adalah hal yang utama dalam asas kemanusiaan.

Gus Dur berkata, “Riyanto telah menunjukkan diri sebagai umat manusia yang kaya nilai kemanusiaan. Semoga dia mendapatkan imbalan sesuai pengorbanannya.”

Peristiwa itu terjadi di depan Gedung Sidang Jemaat Pantekosta di Indonesia (GSJPDI) Eben Haezer Mojokerto, Jawa Timur.

Dalam beberapa media disebutkan, pada malam Misa Natal 24 Desember 2000 Riyanto beserta empat rekannya ditugaskan menjaga Gereja Eben Haezer Mojokerto.

Sekitar pukul 20.30 WIB, Riyanto mendapat kabar ada bungkusan hitam yang mencurigakan di depan pintu gereja. Dengan tekad dan keyakinannya, ia bergegas untuk mengecek bungkusan hitam tersebut.

Saat dibuka ternyata isinya kabel yang terangkai dan memercikkan api. Besar kemungkinan ia juga telah mengetahui barang tersebut adalah bom.

Ia sempat membawa dan melempar bungkusan itu ke tempat sampah, namun bungkusan tersebut terpental. Akhirnya ia mengambilnya kembali dan mendekapnya. Saat hendak membawa bungkusan berisikan bom itu ke tempat yang jauh, bom tersebut meledak dan nyawa Riyanto tidak terselamatkan.

Ia adalah pahlawan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa banyak orang. Semoga ia tenang dan damai, serta ditempatkan di posisi yang terbaik di sisiNya.

Penulis: Eqtafa Berrasul Muhammad

Artikel yang berkaitan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close