AL QuranLembaga & Otonom

Manfaat Menghafal Al Qur’an

Hifdz Al Qur’an adalah kegiatan yang dilakukan seseorang yang bertujuan untuk menghafalkan Al Qur’an –baik sebagian atau keseluruhan tiga puluh  Juz- sehingga bisa membacanya  di luar kepala.

Sebagaimana saya kutib dari buku yang ditulis oleh Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad yang berjudul Menghafal Al Qur’an; manfaat, keutamaan, keberkahan, dan metode praktisnya,  paling tidak ada empat hal:

Pertama, Manfaat Spiritual.  Orang yang menghafal Al Qur’an akan selalu hidup dengan dengan Al Qur’an. Al Qur’an adalah kitab suci yang penuh dengan nilai-nilai sakralitas. Sebelum membaca Al Qur’an, kita terlebih dahulu membersihkan diri dengan berwudhu, kemudian menghadap kiblat dan memegang mushaf Al Qur’an, kemudian membacanya dengan penuh khusyuk. Semua proses tersebut akan  menciptakan rasa spiritual yang tinggi. Keimanan dan ketakwaannya bisa bertambah dan terus bertambah. Dengan demikian, menghafal Al Qur’an bisa menciptakan generasi saleh dan berakhlak baik.

Kedua, Manfaat Etika dan Akhlak.  Menghafal Al Qur’an bis menciptakan generasi yang penuh etika. Sebagai gambaran, seorang penghafal Al Qur’an harus menyetorkan hafalannya kepada gurunya. Ketika berhadapan dengan guru, mereka harus beretika terhadap guru. Seorang murid harus menunjukkan etika dan sopan kesopanannya. Jika hal ini berlangsung terus-menerus, maka orag tersebut bisa dipastikan mempunyai etika dan akhlak yang bagus. Dalam kenyataannya memang demikian.

Ketiga, Manfaat Intelektual. Salah satu manfaat menghafal Al Qur’an adalah penguatan otak. Otak adalah salah satu anggota tubuh. Jika digunakan terus-menerus, anggota tubuh akan semakin kuat. Begitu juga dengan otak manusia. Otak manusia seperti kumparan dalam mesin listrik. Ketika menghafal ayat-ayat Al Qur’an, kumparan itu akan terus berjalan. Dengan terus berjalan, meisn itu akan aktif dan dinamis. Sel-sel dan partikel di otak akan aktif. Aktifnya sel dalam otak akan memperkuat otak itu sendiri  Hal ini akan bermafaat untuk mengolah data yang masuk ke dalam tak. Apalagi jika materi untuk menjalankan kumparan itu adalah Kalamullah yang demikian mulia. Hasilnya akan lain dibandingkan dengan ungkapan yang lain.

Keempat, Manfaat Keilmuan.  Di antara manfaat menghafal Al Qur’an secara keilmuan, khususnya bagi mereka yang sudah bisa mengerti isi kandungan Al Qur’an, adalah mereka akan menemukan banyak sekali uangkapan yang terkait dengan berbagai macam keilmuan, yaiu: banyak menghafal kosakata, kaidah-kaidan nahwu dan sharaf, menghafal dalil-dalil hukum, menghafal dalil sejarah, menghafal kata-kata hikmah, mengahafl ayat-ayat kauniya, ayat tentang akidah dan tema-tema kehidupan.

Sebenarnya masih banyak lagi manfaat menghafal Al Qur’an.  Oleh karena itu, penulis mengajak kepada generasai muda Nahdhiyyin untuk mengahafal Al Qur’an. Terkadang masih ada stigma menghafal Al Qur’am]n harus khatam tiga puluh. Sehingga hal itu menjadi momok yang menakutkan. Padahal menghafal Al Qur’a bisa di mulai dari Juz ‘Amma atau surat-surat pilihan.

Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Nahdhiyyin untuk  untuk ikut meningkatkankan kualitas TPQ, Madrasah diniyah dan pesantren. Caranya dengan memasukkan kurikulum menghafal Al Qur’an. Jangan sampai NU yang di dalamnya banyak pengahafal Al Qur’an kalah dengan mereka yang hanya punya semangat membangun rumah-rumah tahfidz tanpa didasari ilmu dan sanag yang muttashil.

DR. KH. Ahsin Sakho Muhammad adalah pengasuh pesantren Al Qur’an Dar Al Tauhid Arjawinangun, Cirebon. Selain itu mengajar di PTIQ Jakarta, UIN Jakarta dan pernah menjadi rektor IIQ  Jakarta pada tahun 2004-2015.

Penulis: Moch Ikmaluddin, Anggota JQH NU Depok.

Tags

Artikel yang berkaitan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close