Pendidikan Islam

Komunitas Musisi Mengaji, Mereka Berusaha Mencari Jalan Tuhan

Jakarta, Insan musisi Nusantara sebagai selebriti selalu identik dengan dunia Glamor. Walaupun begitu mereka juga sadar bahwa dirinya sebagai mahkluk ciptaan Tuhan, tentu mempunyai kesempatan sama untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Kesadaran para musisi lalu diexpresikan dengan cara sendiri. Ya, mereka para musisi mendirikan Komunitas Musisi Mengaji ( Komuji). Komuji ini nanti nya mewadahi Musisi Muslim, lengkap dengan program kerja.

Benar saja, pada event Komuji, Jakarta, dengan tajuk Picnikustik “The Miracle of The Holy Qur’an” pun digelar pada Minggu malam, 29 Januari 2020. Acara dimulai pukul 19.00 WIB hingga 22.30 WIB. Kegiatan dengan host terkenal yakni Ronal Surapradja dan Alga Indria diselenggarakan di Selasar Komplek Perkantoran Medco, Jl. Ampera No. 18-20, Jakarta Selatan.

Komuji sendiri merupakan sebuah komunitas tempat berkumpulnya para musisi dari berbagai daaerah. Komunitas ini didirikan oleh dua orang musisi, Alga Indria dan Eggy Fauzy pada tahun 2011.

Untuk diketahui, Komuji ini berawal dari kedua musisi tersebut mempunyai kegelisahan sama. Setiap memainkan musik merasa ada yang kurang, merasa kering. Akhirnya apa yang mengangu pikiran sAlga Indria dan Eggy Fauzy selama ini telah ditemukan jawabannya, yakni, selama bermain musik belum lengkap kalau tidak ada keseimbangan nasehat-nasehat Agama.

Ide kolaborasi musik dan lantunan agama dijalankan hingga sampai sekarang. Berharap melalui musik, Komuji ini dijadikan wadah gerakan harmonisasi antara musik dan agama oleh para musisi.

Kembali ke Event “The Miracle of The Holy Qur’an” yang dilaksanakan oleh Komuji di Jakarta. Pada kesempatan itu Komuji Chapter sepakat, dan merasa prihatin dengan fenomena keberagamaan masyarakat akhir-akhir ini. Alih- alih ingin membahagiakan para pemeluknya agar terlihat Religius, justeru sebaliknya. Yang ada memunculkan perpecahan dengan menuduh pihak lain yang tidak sefaham.

Alga Indria dalam acara tersebut mengungkapkan banyak contoh prilaku yang jauh menunjukan dari kata Islami. Ditahun 2019 gambaran Islam di Indonesia tidak menunjukan keramahannya. Tidak jarang kalimat kotor saling mengkafirkan, merasa benar sendiri menjadi tontonan di lini masa.

Kondisi diatas Kang Alga ( sapaan akrab Alga Indria) mempunyai penilaian sendiri. Ia melihat kondisi masyarakat saat ini sudah mengkhawatirkan, oleh karena sebagai upaya memunculkan nilai-nilai perdamaian dan moderat, menurutnya harua ada kesepakatan bersama yakni “berbeda pendapat boleh, bersama-sama itu keharusan”.

Sejalan dengan dengan Kang Alga, Kang Eggy dalam sambutan pengajian musik Komuji, kali ini ia menekankan pentingnya kesatuan di tengah perbedaan suku, ras agama dan bangsa. Untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, Eggy mengharapkan pentingnya menumbuhkan sikap toleransi antar sesama.

Masih dalam sambutan Eggy juga mengingatkan belajar agama melalui guru agama yang memiliki otoritas keilmuan secara jelas. Belajar agama tidak bisa dilakukan sendiri. Dan tidak boleh mengandalkan kemampuan belajar otodidak. Jangan seperti mereka yang muncul di zaman millennial ini dengan ustadz-ustadz youtube-iyyah atau google-iyyah.

Diketahui Komuji beranggotakan musisi dari berbagai deaerah, yakni dari bandung sendiri dan jakarta sekitarnya. Event Kali ini yang menjadi tuan rumah adalah Komuji chapter Jakarta. Adapun ketuai Komuji Jakarta adalah Kikan Namara, vokalis Band Cokelat.

Berdasarkan pantauan lapangan, penyelenggaran event minggu malam sangat meriah. Kikan sebagai sohibul hajat, pada acara Picnikustik telah mempersembahkan suara emasnya. Kikan yang kini juga sebagai duta BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) sangat getol mengkampanyekan perdamaian. Hal ini terlihat dari pilihan-pilihan lagu yang diyanyikan.

Tidak ketinggalan musisi Panji Sakti, membawakan dua buah lagu, berkisah tentang keinginan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Panji juga mengajak hadirin untuk melafalkan kalimat tahlil (laa ilaaha illa allah) untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya.

Kontributor: Husnul Adib

Artikel yang berkaitan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close