DaerahTokoh

Haul ke 9 Habib Hamid Alattas, Kenang Sosok Guru Habaib dan Kiai NU se Jabodetabek

Acara Haul Al-Marhum Al-Allamah Al-Habib Hamid bin Alwi bin Hud Alattas pada tanggal 3 Maret 2022.

Al-Marhum Al-Allamah Al-Habib Hamid bin Alwi bin Hud Alattas di kenal oleh Nahdliyin Mandar sebagai Sayyid Kami’, (Habib/Zuriyah Rasulullah yang dekat dengan siapa pun). Dikalangan Kiai dan Habaib sejabodetabek sebagai Habib yang intelektual berdakwah penuh dengan keramahan, menghadirkan Islam Moderat (Tawasuth).

Al-Marhum Al-Allamah Al-Habib Hamid bin Alwi bin Hud Alattas dilahirkan pada tanggal 27 Juli 1933 di Manjopai, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Keallamahan Al-Marhum diakui oleh banyak kalangan Habaib hingga Kiai-kiai Nahdlatul Ulama (NU) sehingga pada masanya menjadi pembicara di Pesantren Langitan Tuban dan masuk sebagai anggota Ke-17 ulama deklarator PKNU Partai Kebangkitan Nasional Ulama. dengan para Kiai-kiai sepuh se-Indonesia pada tanggal 21 November 2006.

Beliau lebih dikenal sebagai pendiri Pesantren Al-Masyad Cijurey, Tegal Panjang, Suka Larang, Sukabumi. Menjadi menantu Al-Allamah Habib Syeikh bin Salim Al-Athas yang Makamnya berada di Pesantren Al-Masturiyah Sukabumi.

Pada saat mengisi ceramah di acara Haul ke 9 Habib Hamid Alattas, Habib Ahmad Alaydrus mengingatkan para hadirin dan hadirat yang hadir, menyampaikan tentang kemulian bulan Rajab. Bahwa bulan Rajab penuh dengan rahmat Allah Ta’ala.

“Di akhir bulan Rajab yang mudah-mudahan kita semua mendapatkan curahan Rahmat serta keberkahan di bulan mulia ini,” doa Habib Ahmad Alaydrus.

Lunjit ceramah Habib Ahmad Alaydrus,
“Rajab ini juga mempunyai dua julukan, yaitu al-Aṣab (رجب الأصب)
‘pencurahan’ dan al-Asham (رجب الأصم) tuli. Disebut al-Ashab karena pada bulan itu rahmat turun tumpah ruah kepada umat Nabi Muhammad Saw. Sedangkan disebut al-Aṣham karena pada bulan itu tidak terdengar suara peperangan dan suara bergeseknya pedang, sehingga mereka saling menjaga perdamaian Dan keharmonisan,” tutur Habib Ahmad.

“Belajar dari tradisi dan ajaran Nabi Muhammad maka kita sebagai umat Islam hendaknya mengisi dengan amaliyah-amaliyah yang harapannya Allah ridho dengan kita, menjaga ukhuwah sebagaimana kita mengenal Sosok pribadi dari Al-Marhum Habib Hamid bin Alwi bin Hud Alattas yang makam beliau ada di masjid Al-Hikmah ini,” lanjutnya

Untuk diketahui, makam beliau, Habib Hamid Alattas berada di Masjid Al-Hikmah jl Menpor kampung Arman Rt 01/007 Kelurahan Tugu Cimanggis depok.

Berdasarkan pantauan pewarta, Hadir pada acara Haul Al-Marhum Habib Hamid bin Alwi bin Hud Alattas, Habib Husein bin Hamid Alattas, Habib Hamzah Alattas, Habib Ali bin Zein Al-Kaf, Habib Ahmad bin Hamid alattas, Habib Ahmad bin Hasan Alaydrus Wakil PCNU Kota Depok, KH Syihabuddin Rois Syuriah PCNU Kota Depok, Ust Sholahuddin Ketua MWCNU Cimanggis, Kang Mun’im Sekretaris MWCNU Bogor Barat, Kang H. Hadi LTNU Jabar, Kang Hakim LTMNU Kab Bogor, dan para Alumni Pesantren Al-Mashad Cijurey dari Jabodetabek, para tokoh Nahdliyin Kota Depok.

Di waktu yang berbeda, wawancara tentang kisah Habib Hamid dengan Santri Al-Mashad Cijurey, (nama pemberian Al-Marhum Habib Hamid kepadanya), menyampaikan bahwa Al-Marhum Habib Hamid merupakan Habib yang antik.

Laki-laki yang pernah mondok pada tahun 70an bernama Abah Hasan Syazili ini menambahkan, Habib Hamid merupakan sosok yang mengedepankan Ukhuwah Islamiyah, berdakwah dengan penuh kesantunan (mengedepankan Akhlak) dan beliau belajar kepada Kiai NU di Pekalongan dan Habaib lainnya.

“Walau sudah menjadi tokoh di Jabodetabek tetap tawadu’ dengan guru-gurunya, kenang Ustadz yang mengajar Tahsin Al-Qur’an anak Habaib sejabodetabek,” kenang santri Abah Hasan yang saat ini sebagai Tokoh Nahdliyin Citayam dan sabagai Ketua Yayasan Al-Ihsan.

Pewarta : Abdul Mun’im Hasan

Artikel yang berkaitan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close