Habib Umar bin Hafidz : Selamat Datang Rabiul Awal, Maulid Nabi Saw dan Ijazah Sholawat

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengeluarkan ikhbar bahwa awal bulan Rabiul Awal 1444 H jatuh pada Selasa, 27 September 2022, tepatnya dimulai sejak Senin, 26 September 2022, malam Selasa atas dasar rukyah dan tertulis dalam Pengumuman Nomor: 029/LF–PBNU/IX/2022.
Bulan Rabiul Awal merupakan bulan dilahirkannya Baginda Rasulullah Saw. Nabi penebar kasih untuk manusia yang diperingati kelahirannya oleh hampir seluruh umat muslim di penjuru dunia. Memperingati perayaan Maulid Nabi SAW. Maulid bukan sekedar ritual perayaan tahunan biasa, ada spirit luar biasa yang tentunya harus dihayati dan senantiasa disyiarkan oleh para pecinta Rasulullah SAW.
Habib Umar bin Hafidz tokoh ulama Internasional menyatakan bahwa :
لاَ يَعْرِفُ قَدْرَ المَوْلِدِ إِلاَّ مَنْ عَرفَ قَدْرَ المَوْلُودِ ﷺ
“Tidak akan tahu hakikat keutamaan maulid kecuali orang yang telah tahu hakikat keutamaan dan kemuliaan Insan yang dilahirkan dibulan maulid yakni Nabi Muhammad Saw.”
Oleh karena itu, Habib Umar bin Hafidz tokoh Ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah Hadramaut Yaman pernah menjelaskan bahwa mengekspresikan kegembiraan atas perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dibolehkan dalam bentuk apapun selama itu positif dan tidak bertentangan dengan Syariat Islam. Dengan dzikir tahlil dan Istrigfar, membaca Sholawat sebanyak-banyaknya, menyambung silaturahmi, bersedekah makanan dan lain-lain.
Adapun bacaan sholawat yang beliau ijazahkan, sebagai berikut :
أللهم يا رب سيدنا محمدٍ وآل سيدنا محمّد، صلّ على سيّدِنَا محمَّدٍ وصحبه وسلّم عدد علمكَ، وأذهب حُزْنَ قَلْبِيْ فيْ الدّنيَا والآخرَةِ، وَفرِّجْ كرُوْبَ أُمّتِه، وحوِّلْ أحوَالهُمْ إلى أحسنِ الأحْوَالِ، يَا رحْمان.
Ya Allah, Wahai Tuhan junjungan kami Kanjeng Nabi Muhammad dan Keluarga Kanjeng Nabi Muhammad, aku sampaikan shalawat dan salam kepada Kanjeng Nabi Muhammad dan para sahabatnya, sebagai ilmu-Mu (Ya Allah), Ya Allah, hilangkanlah kesedihan hatiku baik di dunia maupun akhirat, berilah jalan keluar pada musibah yang menimpa umat Nabi Muhammad, dan ubahlah ihwal kondisi umat Nabi Muhammad menjadi kondisi yang terbaik, Duhai (Allah) Yang Maha Pengasih.
Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW adalah bentuk ekspresi suka cita atas kelahiran Baginda terkasih Muhammad Saw. Perayaan Maulid dikategorikan perbuatan positif karena merupakan salah satu bukti cinta kepada Rasulullah SAW. Sebagai perayaan besar, tentu berbagai macam kegiatan positif senantiasa ditradisikan oleh umat Islam di berbagai penjuru dunia.
Sebagaimana Al-Qur’an menyatakan pada Surat Yunus Ayat 58
قُلۡ بِفَضۡلِ ٱللَّهِ وَبِرَحۡمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلۡيَفۡرَحُواْ هُوَ خَيۡرٞ مِّمَّا يَجۡمَعُونَ [ يونس: 58]
Katakanlah dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
Yang dimaksud ‘karunia Allah’ pada ayat di atas adalah Al-Qur’an dan ‘rahmat-Nya’ adalah tuntunan ajaran Al-Qur’an. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa yang dimaksud dengan الرحمة adalah Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW adalah rahmat, bukan saja kehadiran beliau membawa risalah ilahi, tetapi sosok dan kepribadiannya adalah rahmat yang dianugerahkan Allah SWT kepada beliau. Allah Ta’ala sendiri yang mendidik dan membentuk kepribadian Nabi SAW sebagaimana sabda-Nya :
أدبني ربي فأحسن تأديبي
“Aku dididik oleh Tuhanku, maka sungguh baik hasil pendidikannya”.
Dalam Ayat Al-Qur’an ditegaskan:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka… (QS Ali Imran : 159)
Tidak ditemukan dalam Al Qur’an seorangpun yang dijuluki dengan Rahmat, kecuali Rasulullah SAW.
Penulis : Abdul Mun’im Hasan