Dari Alumni Untuk Pak Kiai (KH. Achmad Sjaichu)

Sebagai anak pesantren yang hobinya meniru perangai para kiai tentu adalah “keahlian” para santri. Penulis sebagai santri-nya beliau meski tidak mengalami pengasuhan secara langsung, namun melalui proses nyantri di Pesantren Al-Hamidiyah, Depok selama tiga tahun, “ternyata cintanya kepada organisasi (Nahdlatul Ulama), Agama serta bangsa dan negara ini benar-benar tidak terkira”.
Penulis tak bisa menulis panjang lebar tentang KH Achmad Sjaichu, bagi penulis, yang penting bisa menulis dan menulis “Sak isone”. Mungkin tidak terlalu berlebihan jika dikatakan, Pak Yai Sjaichu seorang intelektual yang dalam komitmen keislaman dan ke-Indonesiaanya sangat kuat. Begitu luas cakrawala islam beliau, ada cita dan fakta literatur yang mengabadikan kiprah dakwah KH Achmad Sjaichu, beliau adalah Kiai atau Guru yang inspiratif bagi seluruh santrinya. “Kiai intelektual yang langka” , intelek yang ulama, ulama yang intelek. Mohon maaf, jika pengamatan saya kurang tepat atau salah. Pastinya, tokoh yang intelektual dan pejuang Republik Indonesia ini sangat populer dan disegani oleh lawan dan kawan serta sekaligus pendiri Pesantren Al-Hamidiyah, Depok Jawa Barat telah berkontribusi besar bagi perkembangan pendidikan islam, pemikiran politik Islam, untuk kemajuan bangsa tercinta. Do’a kami (para alumni) untuk Pak Kiai. Barakallah. Alfatiha…