DaerahLembaga & Otonom

Cerita Keragaman: Warga Papua Non Muslim, Merasa Nyaman Bersama NU

Ya, namanya Apris. Sebuah nama panggilan asli orang Jayapura. Ia beragama selain Islam (non muslim) yang tinggal di kalangan mayoritas Muslim jam’iyah Nahdlatul Ulama.

Singkat cerita, Apris selalu nimbrung dan berbaur setiap warga Nahdliyin Bojongsari, Depok saat melakukan persiapan mengadakan acara keagamaan dilingkungannya.

Kesekian kali ia hadir dan membantu acara yang kami buat. Ya persiapan acara peringati hari besar Islam Gebyar Muharam di Bojongsari Depok. Warga NU Bojongsari berencana mengadakan Gebyar Bersholawat.

Tanpa diminta, Apris hadir untuk membantu kelancaran acara. Perlu digaris bawahi walau kami tidak meminta dan mengundang, Apris hadir dan melibatkan diri dengan senang hati.

Ia mengakui, merasa senang bersama warga NU Bojongsari. Bahkan Ia berujar, “Ini lah Islam yang sesungguhnya,” katanya.

Tanpa diminta, Apris menceritakan lebih dalam tentang pengalaman hidupnya sebelum tinggal di Bojongsari, Depok.

“Saya merasakan keamanan dan kenyamanan tinggal disini. Saya merasa dihargai dan dirangkul oleh warga sekitar. Sebelumnya saya tinggal ditempat lain, saya dijauhi oleh kawan-kawan yang beragama Islam.

“Tapi begitu saya tau Islam disini sangat ramah, damai dan menjaga satu sama lain, Saya putuskan untuk tinggal disini,” terang Apris.

“Awalnya saya aneh dengan shalawat Islam. Tapi begitu saya tahu acara ini dan saya ada di tengah-tengah acara ini saya jadi senang sholawat Islam,” ungkap Apris.

“Saya berada di tengah tengah acara tanpa ada intimidasi yg menyinggung ras atau agama. Saya merasakan kedamaian disini. (Abd.Manaf)

Penulis: Abdul Manaf (Nahdliyin Bojongsari) | Editor: Sodiqul Anwar (Tim Media LTN NU Depok)

Artikel yang berkaitan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close